
Bimtek Pasca Panen BioCF ISFL Berbasis Tanaman Padi di Sarolangun
SAROLANGUN – Salah satu konsep program BioCF ISFL adalah mengelola ekspansi pertanian dan penggunaan lahan lainnya untuk meminimalisir kehilangan hutan alam primer dan sekunder, kebakaran dan dekomposisi gambut, serta emisi GRK. Bimtek yang di fokuskan pada tema kali ini ialah GHP atau Good Handling Practices.
Kegiatan Bimtek ini dilaksanakan di Desa Jernih Kec. Air Hitam Kab. Sarolangun (8/5). Kegiatan dihadiri Kelompok Tani Muara Sengkarang. Acara dihadiri Kasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Hortikultura Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, Chairul Anwar SE, dan Kepala BSIP Jambi Dr. Salwati, SP., M.Si.
Narasumber dari BSIP Jambi dalam hal ini Dr. Salwati,, SP., M.Si dengan materi yang disampaikan “Bimtek Pasca Panen BioCF berbasis Tanaman Padi di Kabupaten Sarolangun dengan Menerapkan GHP”. Materi yang disampaikan penjelasan mengenai tahap penanganan pasca panen setelah padi di panen meliputi: (1) perontokan, (2) pengeringan, (3) cara pengeringan, (4) pembersihan, (5) penggilingan gabah menjadi beras, dan (6) penyimpanan gabah/beras. Kegiatan dilanjutkan ke lapangan untuk melakukan proses perontokan dengan power thresher, sortasi dan pengemasan benih.
Dengan adanya bimbingan teknis pasca panen komoditi tanaman pangan dan hortikultura diharapkan petani tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar, serta dapat mengurangi pupuk kimia. Jerami masih dapat diolah menjadi kompos yang berguna untuk pemupukan. Dari jerami yang diolah menjadi kompos, petani dapat mengurangi pupuk kimia dan memperbaiki struktur tanah serta meningkatkan ekonomi dan yang lebih penting dapat menekan emisi gas rumah kaca.